Temanggung, 06 Agustus 2024 — Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, Reva Labibanisa tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan kegiatan pendampingan kepada para pengrajin bambu rigen KWT Srikandi Makmur di di Dusun Letih, Desa Mergowati, Kabupaten Temanggung. Desa ini dikenal sebagai sentra kerajinan bambu, khususnya produk rigen, yang telah menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat setempat.
Desa Mergowati memiliki potensi besar dalam industri kerajinan bambu. Produk rigen dari desa ini banyak diminati di dalam negri. Namun, seperti halnya banyak usaha kecil menengah lainnya, para pengrajin di Desa Mergowati menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan keuangan. Sebagian besar pengrajin belum memiliki sistem pencatatan keuangan yang baik, sehingga sulit untuk memonitor pemasukan, pengeluaran, dan profit usaha mereka.
Menyadari pentingnya hal tersebut, Reva melakukan pendampingan intensif kepada para pengrajin bambu. Kegiatan ini melibatkan pelatihan tentang dasar-dasar akuntansi sederhana, pentingnya pencatatan keuangan, serta cara mengelola keuangan usaha secara lebih efektif.
Pelatihan ini diadakan di rumah ketua dari KWT Srikandi Makmur dan dihadiri 30 anggota KWT Srikandi Makmur. Para pengrajin diajarkan cara mencatat arus kas setiap transaksi, baik penjualan maupun pembelian bahan baku, serta mencatat stock perserdiaan. Selain itu, Reva juga memberikan pemahaman tentang pentingnya memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, yang selama ini masih menjadi kebiasaan bagi beberapa pengrajin.
Sebagai bagian dari pendampingan, Reva membantu pengrajin membuat laporan keuangan sederhana dengan menggunakan buku kas yang akan membudahkan pengrajin mencatat pembukuan sederhananya. Format ini meliputi catatan harian, rekap bulanan, dan laporan laba rugi. Selain itu, tim juga menyediakan contoh-contoh laporan yang sudah diisi sebagai referensi.
Dengan berakhirnya kegiatan pendampingan ini, Reva Labibanisa KKN Tim II UNDIP berharap ilmu yang telah dibagikan dapat terus diterapkan oleh para pengrajin, sehingga mereka dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik dan meraih kesuksesan di masa depan. Dengan adanya laporan keuangan yang lebih tertata, pengrajin bisa lebih mudah mendapatkan gambaran tentang kondisi finansial usaha mereka, yang pada gilirannya akan membantu mereka dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan kesejahteraan.
Penulis : Reva Labibanisa - D4 Akuntansi Perpajakan, Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro.
DPL : Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum
Lokasi KKN : Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook