Sejarah Desa


Desa Mergowati memiliki sejarah yang kaya dan penuh dengan cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Nama "Mergowati" sendiri berasal dari gabungan kata "mergo" yang bermakna 'jalan' atau 'sebab' dan "wati" yang memiliki makna seorang wanita. Secara harfiah, Mergowati dapat diartikan sebagai 'jalan karena wanita' atau 'sebab wanita'. Konon, di sebuah tempat yang kini dikenal sebagai Mergowati, terdapat sebuah sawah bernama Sececek. Di tempat ini, kulit sapi sering dijadikan rambak namun, sawah Sececek juga dikenal sebagai lokasi terjadinya pembunuhan sadis yang melibatkan mutilasi, dengan alasan utama karena masalah wanita. Kisah pembunuhan inilah yang menyebabkan orang-orang menyebut tempat tersebut sebagai Mergowati. Korban dari peristiwa pembunuhan ini dimakamkan di Druju. Selain itu, di sebelah petilasan Gunung Pawon terdapat sebuah rawa, dan kejadian pembunuhan tersebut terjadi di sebelah timur rawa ini. Menurut peta tahun 1940, terdapat dua wilayah yang disebut Mergowati: Mergowati 1 yang berada di sebelah kanan Ngebrak dan Mergowati 2 yang berada di Sambung Letih. Kedua wilayah ini kemudian disatukan sekitar tahun 1940-an di bawah kepemimpinan kepala desa yang berada di Dusun Dukuh. Peta desa ini tersimpan di tentara dan diperbaharui pada tahun 1980-an. Pada tahun 1949, seluruh dusun di sekitar Desa Mergowati dimasuki oleh tentara Belanda, kecuali Dusun Salam. Tentara Belanda tidak memasuki Dusun Salam karena tidak mengetahui jalan ke sana dan menganggap dusun tersebut tidak berpenghuni. Nama "Salam" sendiri berarti 'selamat', dan ada kepercayaan bahwa Dusun Salam memiliki penjaga yang berada di pojok SMP, menjadikan dusun tersebut selamat dari gangguan. Pada masa penjajahan Belanda, orang-orang di Mergowati berusaha dibujuk untuk menjadi alat bagi Belanda. Salah satu peristiwa tragis yang terjadi adalah pembantaian di Jembatan Kranggan, yang berada di Magelang dan menuju Temanggung, pada tahun 1949. Di tempat ini, jembatan yang dibangun lebih tinggi dibandingkan yang ada saat ini. Desa Mergowati memiliki sejarah panjang yang penuh dengan liku-liku dan kisah-kisah menarik. Dari tempat pembunuhan hingga pusat kerajinan, desa ini telah berkembang menjadi komunitas yang kuat dan penuh harapan. Mari kita kenang dan lestarikan sejarah serta budaya Desa Mergowati, sambil terus membangun masa depan yang lebih baik dan sejahtera bagi semua warganya.

chat
chat