Optimalisasi Produksi Rigen : Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Prinsip Ergonomi Pada Pengrajin Rigen

Temanggung, 6 Agustus 2024 – Ramadhani Dzakiya Primananda atau yang akrab disapa Rahma, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dari program studi Kesehatan Masyarakat telah melaksanakan program monodisiplin “Penerapan Prinsip Ergonomi pada Proses Produksi Bambu Rigen untuk Meningkatkan Produktivitas, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja” yang dilaksanakan di Dusun Letih, Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Fokus utama dari program ini adalah memberikan edukasi mengenai pentingnya penerapan prinsip ergonomi pada proses produksi bambu rigen, analisis potensi bahaya ergonomi pada proses produksi rigen, hingga pelatihan bagaimana cara posisi duduk dan mengangkut beban berat yang aman untuk kesehatan.

Kerajinan rigen menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama bagi warga Dusun Letih, Desa Mergowati. Rigen adalah lembaran anyaman bambu berbentuk segi empat panjang yang digunakan petani untuk menjemur tembakau. Para pengrajin rigen di Dusun Letih memproduksi rigen setiap harinya, yang akan dijual kepada pembeli dan akan laris terjual terutama pada musim panen tembakau. Proses produksi rigen ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu proses pemotongan bahan baku bambu, pengiratan bambu, penganyaman bambu, dan proses gapit bambu. Pada langkah awal, bahan baku bambu dipotong menjadi beberapa bagian sesuai ukuran yang dibutuhkan. Selanjutnya, bambu yang telah dipotong, diirat supaya menjadi lebih tipis. Tahap selanjutnya, bambu yang telah diirat, dianyam membentuk persegi panjang dan di sisi anyaman dilakukan penggapitan untuk mengencangkan dan mengaitkan antar semua sisi pada rigen.

Pada proses produksi bambu rigen, seringkali membuat para pengrajin bambu rigen rentan terhadap kecelakan akibat proses produksi, maupun penyakit akibat kerja yang pastinya dapat mengganggu aktivitas pengrajin rigen dalam proses produksi rigen hingga berpengaruh terhadap masalah kesehatan para pengrajin. Penerapan prinsip ergonomi pada proses produksi rigen penting untuk dilakukan karena diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, sekaligus memastikan keselamatan dan kesehatan kerja para pengrajin rigen di Dusun Letih. Oleh karena itu, Rahma melaksanakan program monodisiplin yang berjudul “Penerapan Prinsip Ergonomi pada Proses Produksi Bambu Rigen untuk Meningkatkan Produktivitas, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja”. Rahma memberikan edukasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Maju, di mana mayoritas mata pencaharian mereka adalah pengrajin rigen. Materi yang Rahma berikan berupa pengenalan lebih dalam mengenai prinsip ergonomi, seperti apa itu ergonomi, potensi bahaya faktor ergonomi, mengapa ergonomi itu penting, gangguan kesehatan akibat tidak menerapkan prinsip ergonomi, hingga studi kasus dan analisis terkait potensi bahaya pada proses produksi rigen, serta pelatihan bagaimana cara posisi duduk dan mengangkut beban berat yang aman untuk kesehatan.

Kegiatan edukasi ini mendapatkan antusias yang masif dari pada audiens karena proses produksi rigen sangat relevan dengan aktivitas mereka sehari-hari, ditambah dengan adanya edukasi mengenai penerapan prinsip ergonomi, yang memberikan insight baru bagi mereka.


Penulis : Ramadhani Dzakiya Primananda - S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.

DPL : Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum

Lokasi KKN : Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.

KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat